Labura.Selasa,28/11/23 Entah ide gila dari mana yang diterap oleh kontraktor proyek preservasi jalan simpang Gunting Saga Teluk Binjei Labuhanbatu Utara (Labura) yang menelan anggaran Rp.41.613.683.000. Pasalnya pada TPT(Tembok Penahan Tanah) sebagian mulai retak dan batang kelapa sawit sengaja ditimbun sedemikian rupa tanpa membongkar terlebih dahulu akar kelapa sawit.
Hal ini tentu sangat tidak epektif mengingat batang kelapa sawit akan mudah membusuk dalam hitungan bulan.
Dan yang Lebih gila lagi pada kordinat 2⁰32’27.552″N 99⁰49’40,608″E terdapat pohon kelapa sawit dibiarkan menjuntai tepat dibawah pondasi TPT , sehingga bila kelapa sawit roboh tentu akan merusak TPT diatasnya.
Proyek preservasi jalan tersebut adalah dambaan masyarakat Labura dan atas intruksi presiden RI, Proyek tersebut didanai dari APBN 2023.
Proyek 41 M pada bahu jalan terdapat batang kelapa sawit disusun sedemikian rupa, setelah itu ditimbun dengan tanah.
Salah seorang warga masyarakat yang kebetulan melintas dijalan itu hanya bisa menggeleng gelengkan kepala menyaksikan pekerjaan model terbaru ala kontraktor ASP.
Hasil pantauan Newspoldasu.com dilapangan pada selasa 28,11,2023 dibeberapa titik memang terlihat jelas keberadaan pohon sawit yang sepertinya disengaja untuk mempercepat pekerjaan dengan menghiraukan mutu bangunan.
Menanggapi hal itu, pihak kontraktor dari PT.ASP, Khairil saat dikonfirmasi via applikasi WhatsApp enggan memberitanggapanya dan terkesan tidak menanggapi.
Sementara itu Achmad Putra, personil dari PUPR yang dilapangan saat dikonfirmasi adanya TPT model baru tersebut hanya mengatakan terimakasih atas masukanya , dan nanti akan dikordinasikan dengan pihak ASP.
” Terimakasih pak masukanya, dan nanti akan kita kordinasikan dengan pihak ASP” tulisnya dalam applikasi tersebut.
Setelah itu personil dari PUPR langsung blokir kontak awak media.
Laporan team wartawan Newspoldasu.com
Wakakorwil Pakpur.