Kamis, 7 November 2024, 45;9
BerandaTNI & POLRILapas Labuhan Ruku Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara Menggelar Syukuran Hari Bhakti Pemasyarakatan...

Lapas Labuhan Ruku Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara Menggelar Syukuran Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60

BATUBARA -Suasana lapangan upacara Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku dipenuhi semangat dan kebanggaan pada Sabtu (27/4/2024), saat digelarnya upacara peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-60 dengan tema ‘Pemasyarakatan PASTI Berdampak’. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh pegawai Lapas, pejabat struktural, staf, dan petugas jaga ini tidak sekadar seremonial, namun juga menjadi momen penting untuk merefleksikan pencapaian dan tantangan ke depan yang dihadapi oleh institusi pemasyarakatan.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Alexa, mewakili Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly, tergambar komitmen yang kuat dalam menjawab berbagai tantangan kedepan. “Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI Ke-60 bukanlah kegiatan seremonial semata, tapi ini adalah bentuk komitmen kita untuk menjawab berbagai tantangan kedepan,” ujar Alexa.

Peran pemasyarakatan yang semakin matang dan teruji adalah cermin dari berbagai permasalahan dan pencapaian yang terus berkembang. Undang-undang Pemasyarakatan yang baru menggarisbawahi pentingnya pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan berdasarkan asas pengayoman, kemanusiaan, gotong royong, dan profesionalitas. “Peran Pemasyarakatan sebagaimana dimandatkan dalam beberapa regulasi, harus didukung dengan kelembagaan dan resources yang kuat,” tambahnya.

Acara tidak hanya berlangsung dalam kekhidmatan upacara, namun juga dihiasi dengan acara pemotongan tumpeng sebagai ungkapan syukur atas capaian dan perjalanan 60 tahun pemasyarakatan yang berdampak bagi masyarakat. “Dengan ulang tahun pemasyarakatan ke-60, saya harapkan seluruh jajaran meningkatkan kinerja dan disiplinnya dalam menjalankan tugas sehari-hari,” tutup Alexa dalam sambutannya.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial, namun juga mencerminkan semangat dan semakin bertumbuhnya kesadaran akan pentingnya profesionalisme, motivasi, etos kerja, dan jiwa pengabdian yang mendalam dalam menjalankan tugas pemasyarakatan. Pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur juga menunjukkan bahwa di balik tugas-tugas yang berat, ada rasa bangga dan kebersamaan yang menguatkan.

(N/014)

RELATED ARTICLES

Tinggalkan Balasan

Most Popular

Recent Comments

error: Content is protected !!