MEDAN – Menyongsong datangnya musim penghujan, warga Dusun III-A Jalan Pendidikan, Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak menggelar kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan pada Minggu pagi (14/9/2025). Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan penuh semangat kebersamaan dari warga sekitar.
Gotong royong ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir, genangan air, serta munculnya sumber penyakit akibat sampah yang menumpuk. Tidak hanya warga, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa, kecamatan, serta aparat TNI yang turun langsung ke lapangan.
Sinergi Pemerintah dan Warga
Kepala Desa Marindal I, hadir langsung dan ikut memimpin jalannya gotong royong bersama masyarakat. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kebersamaan menjaga lingkungan.
“Lingkungan yang bersih adalah tanggung jawab bersama. Gotong royong hari ini menjadi bukti bahwa ketika pemerintah desa, kecamatan, tokoh masyarakat, Babinsa, dan warga bersatu, maka persoalan sampah dan kebersihan bisa diatasi dengan baik,” ungkapnya.
Selain Kades, Camat Patumbak, Kennedy Tarigan, turut serta dengan menyediakan armada khusus untuk mengangkut tumpukan sampah yang berhasil dikumpulkan warga.
Babinsa Desa Marindal I, Serda Dedi, juga hadir untuk memberikan dukungan. Ia menekankan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga menjaga kenyamanan hidup warga.
“TNI akan selalu berada di tengah-tengah rakyat. Kami siap mendukung setiap kegiatan positif seperti gotong royong ini, karena kebersihan lingkungan juga bagian dari ketahanan masyarakat,” tegasnya.
Suara Warga: Kebersihan Adalah Kehidupan
Salah seorang warga, yang enggan disebut namanya, menekankan betapa pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan.
“Kebersihan lingkungan adalah bagian dari kehidupan kita. Kalau kita abai, maka dampaknya langsung kita rasakan, mulai dari bau tidak sedap, penyakit, hingga banjir. Gotong royong seperti ini harus rutin dilakukan agar lingkungan tetap sehat dan nyaman,” ujarnya.
Apresiasi dari Tokoh Masyarakat
Sementara itu, JHs. Tanjung selaku pembina STM Musholla At Toyyibah, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada anggota STM Musholla At Toyyibah, warga, serta dukungan dari Camat, Kepala Desa, dan Babinsa yang sudah turun langsung bersama kami. Kerjasama seperti ini sangat penting demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,” katanya.
Beliau juga mengingatkan agar warga lebih bijak dalam mengelola sampah rumah tangga, plastik sekali pakai, serta sampah hasil usaha pertanian seperti bekas petikan tangkai cabai yang sering terlihat menumpuk di sekitar jalan.
Masalah Limbah Kandang Ayam
Selain persoalan sampah, warga juga menyoroti adanya kandang ayam yang limbahnya dialirkan ke parit terbuka. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan, menimbulkan bau menyengat, mengundang lalat, serta berpotensi menjadi sumber penyakit. Warga berharap pemilik usaha ternak bisa segera menutup kandang dan mengelola limbah dengan baik agar tidak merugikan masyarakat sekitar.
Gotong Royong Sebagai Budaya
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembersihan lingkungan, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan antarwarga. Gotong royong menjadi warisan budaya bangsa yang harus terus dijaga dan dilestarikan, karena terbukti mampu menghadirkan solusi kolektif terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.
Dengan adanya sinergi antara warga, tokoh masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, serta dukungan Babinsa, diharapkan Dusun III-A Marindal I semakin bersih, sehat, dan asri. Lingkungan yang terjaga kebersihannya tentu akan memberikan dampak positif bagi kesehatan, kenyamanan, serta kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Gotong royong kali ini menjadi pengingat bahwa kebersihan bukan hanya soal estetika, melainkan investasi untuk masa depan generasi mendatang. Jika setiap warga berkomitmen menjaga lingkungan, maka Dusun III-A akan menjadi contoh baik bagi wilayah lain di Kecamatan Patumbak.*