Kuala Tanjung, 8 Oktober 2025 – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terus berkomitmen mendukung pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan melalui sektor pertanian. Bersama kelompok masyarakat binaannya, INALUM melaksanakan panen padi hasil penerapan Metode Tani Nusantara (MTN) di lahan uji coba seluas ±1.000 meter persegi di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Kepala Divisi CSR/TJSL INALUM Susyam Widodo menyebut bahwa program ini merupakan Langkah perusahaan dalam mendorong inovasi pertanian masyarakat agar lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berdaya saing sesuai dengan semangat SDG’s 2030 yang diterapkan oleh perusahaan.
“Penerapan Metode Tani Nusantara menjadi langkah nyata dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis kemandirian desa, kami juga berupaya memperkuat kapasitas petani binaan agar lebih mandiri, hemat biaya, dan berdaya saing.” ujar Susyam.
Metode Tani Nusantara merupakan pendekatan pertanian alami yang memanfaatkan bahan-bahan organik lokal untuk menggantikan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Dengan metode ini, petani dapat menekan biaya produksi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Panen dilakukan pada awal Oktober 2025 setelah melalui masa tanam dan pemeliharaan selama tiga bulan. Hasilnya menunjukkan produktivitas setara dengan metode konvensional, dengan efisiensi biaya yang lebih baik dan penggunaan input kimia yang jauh lebih rendah.
Dari hasil perbandingan, penerapan Metode Tani Nusantara menghasilkan produktivitas sebesar 220 kg per rante (400 m²), hanya sedikit di bawah metode kimia yang mencapai 250 kg, meski sempat terjadi kekurangan irigasi di pertengahan masa tanam. Namun, metode ini terbukti lebih efisien karena biaya tanam hanya sekitar Rp500.000, dibandingkan Rp700.000 pada metode konvensional. Selain itu, petani juga dapat menghemat penggunaan pupuk dan pestisida kimia dengan menggantinya menggunakan pupuk dan pestisida organik berbahan fermentasi alami. Frekuensi pemupukan dan pengendalian hama dilakukan menyesuaikan kondisi tanaman, dengan tambahan tiga kali pemupukan dan dua kali penyemprotan pestisida organik selama masa tanam.
Dalam program ini, PT INALUM juga memberikan pelatihan, studi banding ke desa lain yang telah menerapkan MTN, serta bantuan peralatan produksi pupuk dan pestisida organik sekaligus program ini juga menjadi bagian dari kontribusi perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG’s 2030 nomor 2: Tanpa Kelaparan, sekaligus mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional yang dicanangkan pemerintah.