Labura: Newspoldasu.com-Dugaan penipuan rekrutmen penerimaan tenaga honorer yang dilakukan oleh Syahmilawati Rambe oknum ASN ( Aparatur Sipil Negara) di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah ) Labuhanbatu Utara (Labura) medio 2021 silam membuat Sekda (Sekretaris Daerah) geram, pasalnya membawa bawa nama institusi dan membuat citra pemerintahan Labuhanbatu Utara memiliki image negatif khususnya RSUD.
Sekda Labura H.Muhammad Suib,Spd,MM saat dikonfirmasi awak media terkait dugaan kasus ini selasa 28/03/2023 via aplikasi WhatsApp mengatakan persoalan ini tidak ada sampai kemeja beliau. Namun bila itu benar H.Muhammad Suib menilai tentu sangat disesalkan dan ia berharap jangan ada praktek praktek seperti itu.
” Persoalan ini tidak ada sampai kemeja saya, namun bila ini benar tentu sangat disesalkan dan diharap jangan ada praktek seperti ini.” Tulisnya di aplikasi WhatsApp menjawab pertanyaan wartawan.
Sementara IB(33 thn) korban warga Aek Kanopan yang mengalami kerugian hingga 40 jutaan saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya telah mengalami kerugian hingga 40juta rupiah, belum lagi dihitung yang lain-lain,
“Kerugian saya mencapai 40 juta, ini bang bukti transpernya ke rekening Syahmilawati Rambe , nantinya saya bersama Lsm Penjara-Pn akan buat laporan polisi.” Ujarnya sembari menunjukkan bukti transper dari salah satu Bank.
Ketua Lembaga swadaya masyarakat pemantau kinerja aparatur negara-pembaharuan nasional (LSM PENJARA PN ) M.Y Harahap membenarkan pihaknya telah diminta oleh korban untuk terus mendampingi melaporkan ke APH.
“Benar bang, LSM PENJARA PN cabang Labura telah diminta oleh IB untuk mendampingi beliau mengadukan hal ini ke aparat penegak hukum, kami merasa iba karna uang tersebut sangatlah berguna untuk kelangsungan hidup mereka.” Ujar Harahap mengakhiri.
Liputan korwil Newspoldasu
MYH/pak Pur.