BATUBARA-Skandal pembangunan dermaga di Pulau Pandang, Batu Bara, Sumatera Utara, menjadi sorotan publik setelah proyek tersebut disinyalir tidak sesuai dengan perencanaan dan persyaratan tender. Dikabarkan, pembangunan yang dibadrol sebesar Rp 7.680.000.000,00 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Batu Bara mengundang kontroversi.
Sumber terpercaya menyatakan kekecewaannya terhadap hasil pembangunan dermaga yang jauh melampaui anggaran awal sekitar Rp 4 Miliar. Pembangunan model jembatan ini diduga tidak sesuai dengan kesepakatan awal dengan perusahaan Cv. BP yang mengikuti tender. LBH Perisai Keadilan juga menyoroti dugaan unsur kecurangan dan tindak pidana korupsi yang terencana dalam proyek ini.
Ketidaksesuaian hasil dengan perencanaan semakin mencurigakan, terutama setelah tender dinyatakan GAGAL oleh Pokja dengan alasan tidak ada peserta yang lulus evaluasi. Cv. Buana Perkasa, pemenang paket pekerjaan, terlibat dalam polemik angka dengan HPS mencapai 97,11%. Hal ini memicu pertanyaan apakah penyedia, Cv. BP, memberikan hasil yang memadai kepada Pemkab Batu Bara.
Langkah tegas diambil LBH Perisai Keadilan yang berencana menguji materi proyek dermaga ini kepada aparat penegak hukum di Sumatera Utara. Skandal ini merusak citra Pemkab Batu Bara di mata masyarakat, menciptakan kekhawatiran terkait kecurangan, dan menimbulkan pertanyaan serius tentang integritas proses tender dan pengelolaan keuangan APBD Batu Bara.
(R04)
